Jakarta – Tim Garuda Select terus menampilkan perkembangan yang signifikan seusai meraih kemenangan lawan Inter Milan U-17 dalam laga uji coba di Stadion Sinigaglia, Como, Italia, pada 18 Januari 2023. Alexandre Felix Kamuru Cs menang dengan skor 2-1 melalu gol Raflu Ikram Selang dan Givary Lotra Widyanto.
Dalam pertandingan itu, pemain Garuda Select tampil apik dan tidak gentar meski lawannya merupakan salah satu akademi terbaik di Italia. Mereka juga dapat pujian dari pelatih akademi Como yang juga membantu Garuda Select, Kurniawa Dwi Yulianto. Kurniawan sendiri merupakan mantan striker Timnas Indonesia tahun 90-an sampai awal 2000-an.
“Yang paling terlihat adalah fighting spirit mereka, juga secara taktikal, apa yang didapatkan saat latihan ditunjukkan di lapangan, sehingga Inter menjadi sangat kesulitan untuk masuk ke daerah kami,” ujar Kurniawan.
Baca Juga : PSIS Semarang Tertarik Memakai Jasa Shin Tae-Yong
“Gol yang tercipta bisa kami dapatkan berkat skema yang sudah dilatih sebelumnya, bukan hanya keberuntungan belaka,” katanya menambahkan.
Kemenangan di laga ini juga di respons positif oleh Direktur Program Pembinaan Garuda Select, Dennis Wise. Kata Dennis, Inter Milan U-17 menurunkan pemain andalannya saat lawan Garuda Select. Hal ini menunjukkan bahwa pemain Garuda Select mampu bersaing di ajang internasional.
“Saya sangat bangga atas apa yang berhasil dilakukan para pemain, Inter melihat kami mampu mengimbangi AC Milan di pertandingan sebelumnya dan menurunkan tim terbaik mereka yang kini memimpin klasemen U-17 Italia,” ucapnya.
“Namun anak-anak mampu menerapkan pola permainan yang dipersiapkan dengan baik dan berhasil mencapai hasil maksimal,” tambah Dennis Wise.
Sementara itu, perwakilan pihak yang menggagas program Garuda Select, Mirwan Suwarso berharap agar para pemain bisa terus mengasah kemampuan setelah kembali ke klubnya masing-masing. Apalagi dalam program Garuda Select kali ini sedikit berbeda dibanding sebelumnya.
Kehadiran mereka di laga ini merupakan pengalaman ilmu yang bisa dibagi ilmunya kepada para pemain asal Indonesia yang ada di dalam tim.
“Para siswa tidak akan bisa berkembang secara maksimal jika mereka hanya berkumpul dengan sesama orang Indonesia saja. Mereka harus membuka wawasan dengan melihat bagaimana pemain muda lain berlatih, menjaga disiplin, dan bersaing dengan mereka,” kata Mirwan.
“Hasilnya pun semakin terlihat bahwa para pemain indonesia terus berkembang mengimbangi rekan-rekan mereka dari Italia, Afrika dan Australia.”
“Pemain bola layaknya sebuah senjata, mereka harus digunakan dan dirawat dengan baik oleh yang akan menggunakannya. Memiliki senjata bagus akan sia-sia jika pemiliknya tidak bisa membidik dan menembak dengan baik juga,” tutup Mirwan.
(Selena-Satupedia.com)
