Jakarta – Di Piala Dunia 2022 kali ini Spanyol harus pulang lebih cepat karena gagak lolos dari fase grup . Mereka menalan kekalahan dari Maroko 0-3 di babak adu penalti , Seleasa (6/12) di Education City Stadium.
Kekalahan tersebut menjadi tamparan keras untuk timnas Spanyol. Sang pelatih, Luis Enrique sudah mendapatkan kritikan sejak awal karena Spanyol yang terlalu rasa ‘Barcelona’. Mereka dinilai lebih mengutamakan penguasaan bola tanpa memperhatikan lini depannya.
Hasilnya, mereka mendominasi 77% penguasaan bola atas Maroko dan membuat total 1.019 operan, tapi harus tersingkir dari Piala Dunia 2022 Qatar.
Enrique yang sudah diperingatkan berkali-kali, tapi bersikeras dengan gaya main dan taktiknya tersebut. Tidak heran kini berbagai spekulasi terkait masa depannya bermunculan.
Jika dirinya jadi digantikan maka ada tiga pelatih yang bisa menjadi sosok penggantinya sebagai pelatih Spanyol. Berikut ini adalah tiga kandidat tersebut :
1. Mauricio Pochettino
Mantan pelatih PSG asal Argentina tersebut sudah berulang kali dihubungkan dengan kursi pelatih kosong dalam beberapa bulan terakhir. Mauricio Pochettino diyakini sebagai salah satu pelatih terbaik yang saat ini masih tanpa klub.
Di akhir tahun lalu Pochettino dipecat PSG, tapi bukan berarti dia gagal total. Terlebih, riwayat karier Pochettino sebenarnya cukup bagus. Kursi pelatih Spanyol mungkin cocok untuk Pochettino. Dia tidak akan terkendala bahasa dan memiliki gaya bermain yang berbeda dari Enrique.
Baca juga : Maroko Taklukan Spanyol Melalui Adu Penalti
2. Zinedine Zidane
Zinedine Zidane masih belum melatih sejak meninggalkan Real Madrid beberapa tahun lalu. Dirinya merupakan salah satu pelatih terbaik yang saat ini tersedia, khususnya jika target tim adalah meraih trofi. Zidane sebenarnya disebut jadi kandidat kuat penerus Didier Deschamps di Timnas Prancis, karenanya Spanyol harus bergerak cepat jika ingin mendapatkannya.
3.Roberto Martinez
Roberto Martinez terbukti gagal bersama Belgia dan baru saja mengundurkan diri dari posisinya.Meski begitu dirinya teta dikaitkan untuk menggantikan Enrique.
Martinez menangani Belgia selama enam tahun, tapi gagal mempersembahkan satu trofi pun. Padahal, skuad Belgia pada masanya disebut sebagai generasi emas. Filosofi dan gaya main Martinez tersebut dianggap bisa jadi solusi untuk Spanyol yang terlalu monoton.
(Ara-Satupedia.com)