Inter Milan sudah pernah melakukan sebuah pertukaran pemain dengan Barcelona pada musim panas 2009. Kedua pemain yang sudah ditukar itu adalah Zlatan Ibrahimovic dan Samuel Eto’o.
Inter melepas Ibrahimovic ke Barcelona. Dan sisi lain, Eto’o akan pindah ke arah sebaliknya dengan membela Nerazzurri.
Ini sudah menjadi salah satu pertukaran pemain yang paling fenomenal dalam sejarah dunia sepak bola. Bahkan, transfer ini juga sudah menguntungkan pihak Inter.
Eto’o sudah berhasil membawa Inter merengkuh treble winners. Kala itu, Nerazzurri yang sedang dilatih Jose Mourinho sudah berhasil memenangkan Scudetto, Coppa Italia, serta Liga Champions.
Sementara itu, Ibrahimovic sudah kurang sukses bersama dengan Barcelona. Ia total hanya mampu mencetak 16 buah gol di seluruh ajang serta meninggalkan Camp Nou setelah berseteru dengan Josep Guardiola.
Sebelumnya, Nerrazurri juga sudah sering melakukan pertukaran-pertukaran pemain. Namun, tidak semua hasilnya bisa berakhir dengan kesuksesan.
Berikut ini 3 pertukaran pemain terburuk yang dilakukan Inter Milan.
Andrea Pirlo dengan Andres Guglielminpietro
Andrea Pirlo kesulitan mendapat kesempatan bermain reguler di Inter Milan. Pirlo kemudian dilepas ke AC Milan pada 2011 dengan pemain asal Argentina Andres Guglielminpietro atau Guly.
Di Milan, Pirlo menjadi salah satu jenderal lapangan tengah terbaik dunia. Gelandang asal Italia itu berhasil membantu Rossoneri meraih berbagai macam gelar termasuk Serie A dan Liga Champions.
Sementara itu, Guly tak pernah tampil maksimal bersama Inter. Dia banyak banyak absen akibat masalah fisik dan hanya memainkan 48 pertandingan selama tiga musim di Inter.
Clarence Seedorf dengan Francesco Coco
Clarence Seedorf pindah ke Inter Milan pada tahun 2000. Baru dua musim, Seedorf kemudian ditukar dengan Francesco Coco dari AC Milan.
Inter tidak berhasil dalam pertukaran ini. Coco gagal menunjukkan kontribusi besar kepada La Beneamata karena bek asal Italia sering diganggu cedera selama waktunya di Giuseppe Meazza.
Seedorf bisa dikatakan lebih sukses dibandingkan dengan Coco. Gelandang asal Belanda itu menjadi pemain kunci saat Rossoneri menjuarai Liga Champions 2002-2003 dan 2006-2007.
Fabio Cannavaro dengan Fabian Carini
Juventus berhasil meyakinkan Inter Milan untuk melepas Fabio Cannavaro. Bianconeri kemudian menyerahkan kiper Fabian Carini sebagai gantinya.
Cannavaro memang sering mengalami cedera selama dua musim bersama Inter. Tapi setelah datang ke Turin, Cannavaro bersinar dan menjadi salah satu bek terbaik dunia.
Sementara Carini hanya memainkan empat pertandingan untuk Inter selama tiga musim. Kiper asal Urugay itu kemudian dilepas ke Real Murcia.